Kapal feri pada zaman 50-an |
Kapal feri pada zaman sekarang |
Pengenalan
Feri memainkan peranan penting dalam sistem pengangkutan awam bagi kebanyakan bandar persisiran pantai, membenarkan transit langsung antara destinasi dengan kos lebih kecil berbanding jambatan ataupun terowong.
Feri pejalan kaki dengan banyak hentian, seperti di Venice, kadang kala dikenali sebagai bas air atau teksi air.
Di Malaysia, dua pengkalan feri yang terletak di Pulau Pinang dan Butterworth telah dibuka dengan rasminya oleh Tunku Abdul Rahman, Perdana Menteri Persekutuan Tanah Melayu pada 23 Sep 1959. Pengkalan ini telah diberi nama Pengkalan Raja Tun Uda di Pulau Pinang dan Pengkalan Sultan Abdul Halim di Butterworth.
Perkhidmatan feri dari Butterworth ke Pulau Pinang merupakan feri
penumpang pertama dan paling tua masih beroperasi di negara ini.
Perkhidmatan ini dimulakan buat pertama kalinya pada tahun 1894
dengan mengangkut kenderaan dan orang ramai dari Tanah Besar ke
Pulau Pinang. Perkhidmatan feri ini diusahakan oleh sebuah syarikat
adik beradik Quah Beng Kee yang berpengkalan di Pulau Pinang.
Pada 1924, perkhidmatan ini telah diambil alih oleh Lembaga Pelabuhan
Pulau Pinang yang kemudiannya memperkenalkan perkhidmatan feri yang
lebih besar dan selesa. Setahun kemudian, sebuah jeti baru dibina
iaitu Church Street Ghaut, Pulau Pinang dan jeti Mitchqel Pier di
Butterworth.
Pada tahun 1956, dua buah jeti baru iaitu Pengkalan Raja Tun Uda
di Pulau Pinang dan Pengkalan Sultan Abdul Halim di Butterworth
dibina. Ia dirasmikan oleh Tunku Abdul Rahman pada tahun 1959. Beliau
telah menamakn pengkalan baru di Pulau Pinang dengan nama Raja Tun
Uda, iaitu Gabenor Pulau Pinang yang pertama. Beliau kemudiannya
menyeberang dengan feri ke Butterworth dan menamakan pengkalan di
situ sebagai Pengkalan Sultan Abdul Halim, iaitu Sultan Kedah Darul
Aman.
Perkhidmatan feri yang kini dikendalikan oleh Pesuruhjaya Pulau
Pinang.
Jenis-jenis kapal feri
Hydrofoil telah digunakan dengan kelebihan kelajuan kruise yang tinggi pada laluan feri popular, menggantikan hovercraft pada laluan yang disenarai di atas di mana feri sekarang bersaing dengan kereta api Le Shuttle dan Eurostar yang menggunakan Terowong Selat (Channel Tunnel). Hydrofoils juga terbukti penyelesaian pratikal, mudah, cepat dan ekonomi di kepulauan Canary - penggantian mereka dengan feri kereta berkelajuan tinggi dilihat oleh sesetengah pengkritik sebagai langkah mengundur disebabkan kapal baru ini menggunakan lebih banyak minyak dan menggalakkan penggunaan kereta yang tidak kena pada tempatnya satu di kepulauan yang sudahpun menderita akibat pelancongan pukal. Boleh dipertikaikan bahawa mengekalkan feri hydrofoil boleh menjadi penyelesaian lebih sesuai dan ramah persekitaran kepada keperluan pengangkutan kepulauan Canary. Jarak yang dekat boleh menggunakan feri kabel, dimana feri digerakkan dan di kendali dengan menggunakan kabel yang disambung di kedua belah sungai. Kadang-kala feri kabel digerakkan menggunakan tenaga manusia di atas feri. Feri reaksi adalah feri kabel yang menggunakan kuasa menyongsang (perpendicular force) arus sebagai sumber kuasa. Feri rantai boleh digunakan di sungai yang berarus laju pada jarak pendek.
Feri percuma beroperasi disesetengah bahagian dunia, seperti di Woolwich di London, England (menyeberangi Sungai Thames), di Amsterdam, Belanda (menyeberangi laluan air teluk IJ), dan di Pelabuhan New York, menyambungkan Manhattan dengan Pulau Staten.
Bot feri seringkali berlabuh di kemudahan direka khas bagi meletakkan bot dengan cepat dan tepat untuk penurunan dan pebgisian, dikenali sebagai slip feri. Jika feri mambawa kenderaan jalan atai gerabak kereta api, biasanya terdapat jambatan (ramp) yang dipanggil apron yang merupakan sebahagian daripada slip. Dalam kes lain, jambatan apron merupakan sebahagian daripada feri tersebut, bertindak sebagai pengawal ombak apabila di angkat dan diturunkan untuk menyambung dengan ramp di terminal - jalan yang menjulur sebahagiannya di bawah air.
Pendapat ilmuan tentang perkapalan
ilmuan pun mengakui kemu’jizatan al-Quran. Al-Quran
adalah keajaiban dari keajaiban (Miracle of Miracles). Khusus dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saja al-Quran mampu hadir sebagai
yang pertama dalam mengungkap fakta ilmiah kedokteran, medis, teknologi
sampai misteri lubang hitam dan teori big bang.
Subhanallah, menakjubkan bukan? Bagaimana mungkin sebuah kitab kuno
yang muncul 15 abad lalu mampu menjawab sekian banyak fenomena kehidupan
yang sulit dipecahkan. Tidak ragu lagi, al-Quran adalah firman dan
suara Tuhan (Allah), pencipta dan penguasa alam semesta. Al-Quran adalah
Divine Words, al-Quran adalah Kalamullah. Berikut adalah beberapa
pendapat para ahli dan ilmuan tentang fakta ilmiah al-Quran:
- Dr. Joe Leigh Simpson, seorang Chairman pada Departemen Kebidanan dan Ginekologi juga seorang Professor Molecular dan Genetik di Baylor College of Medicine, Houston, Texas. Dia mengatakan: ” Sekali lagi, intinya telah jelas. Saya pikir hadits ini tidak mungkin diperoleh atas dasar pengetahuan ilmiah yang tersedia saat itu (14 abad lalu). Saya pikir tidak hanya ada konflik antara genetika dan agama. Tetapi pada kenyataannya, agama bisa membimbing sains dengan menambahkan wahyu terhadap beberapa pendekatan ilmiah tradisional. Dan ada pernyataan dalam al-Quran berabad-abad lalu dan valid yang mendukung pengetahuan dalam Quran diturunkan dari Allah.”
- Dr. T. V. N. Persaud seorang Profesor Anatomy,
Pediatri dan Kesehatan anak. Beliau juga adalah seorang Professor
Obstetrics, Gynecology, dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba,
Winnipeg, Kanada. Ketika ditanya tentang fakta ilmiah al-Quran yang
ditelitinya beliau menjawab: “Muhammad adalah orang yang sangat biasa, Dia tidak bisa membaca, tidak
tahu cara menulis. Bahkan, ia adalah seorang buta huruf (ummi). Dan kita
berbicara tentang empat belas abad lalu. Bagaimana mungkin seorang yang
buta huruf membuat pernyataan yang mendalam dan pernyataan yang luar
biasa akurat tentang sifat ilmiah. Saya pribadi tidak bisa melihat hal
ini hanya kebetulan belaka. Terlalu banyak akurasi dan, seperti Dr
Moore, saya tidak memiliki keraguan dalam pikiran saya bahwa ini adalah
ilham ilahi”.
- Dr. E. Marshall Johnson seorang Profesor Anatomi dan pengembangan Biologi pada Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia. Pendapatnya tentang al-Quran
yang terkenal: “Al-Qur’an menjelaskan tidak hanya perkembangan bentuk
eksternal, tetapi juga menekankan tahap internal, tahapan dalam embrio,
penciptaan dan pengembangan, menekankan peristiwa besar yang diakui oleh
ilmu pengetahuan kontemporer.” Dia juga mengatakan sebagai seorang
ilmuwan, saya hanya bisa berhubungan dengan hal-hal yang saya lihat
secara jelas. Saya mengerti embriologi dan perkembangan biologi. Saya
bisa mengerti kata-kata yang diterjemahkan kepada saya dari Al-Quran.
Saya melihat tidak ada bukti untuk menolak kenyataan bahwa orang ini
(Muhammad) harus mengembangkan informasi ini dari suatu tempat. Jadi
saya tidak melihat ada pertentangan dengan konsep bahwa campur tangan
ilahi terlibat dalam apa yang ia tulis.
- Dr. Gerald C. Goeringer adalah Associate
Profesor pada sekolah kedokteran Universitas Georgetown, Washington.
Beliau berpendapat, dalam kaitannya dengan beberapa ayat al-Quran
terdapat deskripsi lebih komprehensif perkembangan manusia dari waktu
percampuran gamet melalui organogenesis. Tidak ada catatan mengenai
perkembangan manusia yang selengkap dan sejelas ini sebelumnya tentang
klasifikasi, terminologi dan deskripsinya. Deskripsi tahap perkembangan
embrio dan janin manusia ini telah tercatat sejak lama dalam dalam
literatur ilmiah tradisional.Dr. William W. Hay seorang Professor ilmu
pengetahuan geologi, Universitas Colorado. Pendapatnya: Saya sangat
penasaran bahwa informasi semacam ini ada dalam kitab suci kuno
Al-Qur’an, dan saya tidak punya cara untuk mengetahui dari mana asalnya.
Tapi saya pikir ini benar-benar menarik karena pada kenyataanya memang
ada (informasi itu). Ketika ditanya tentang sumber al-Quran dia
menjawab: yah, saya yakin ini pasti (perbuatan) Tuhan.
- Prof. Tejatat Tejasen, Chairman dari
Department of Anatomy di Chiang Mai University Thailand. Pada Konfrensi
medis di Saudi, Riyadh beliau berkata: Dalam tiga tahun terakhir, saya
tertarik pada Quran. Dari penelitian saya dan apa yang saya pelajari
dari konferensi ini, saya yakin bahwa segala sesuatu yang telah dicatat
dalam Quran 14 abad lalu harus menjadi kebenaran, yang dapat dibuktikan
dengan cara ilmiah. Karena Nabi Muhammad (lihat sejarah Nabi Muhammad)
tidak bisa membaca dan menulis, Muhammad pasti utusan yang menyampaikan
kebenaran ini. Pencipta ini harus Allah. Karenanya saya pikir ini
adalah waktu untuk mengucapkan Syahadatain, Tuhan adalah Allah dan
Muhammad adalah Rasulullah. Saya mendapatkan tidak hanya dari sudut
pandang ilmiah dan sudut pandang agama, tetapi juga kesempatan bagus
bertemu dengan banyak ilmuwan terkenal. Hal paling berharga dari semua
yang saya peroleh di tempat ini adalah La ilaha illa Allah, Muhammadur
rasulullah, dan menjadi seorang Muslim.
- Dr.Yoshihide Kozai Profesor di universitas Tokyo, yang juga seorang Director pada Observatori Astronomi Nasional Mitaka, Jepang. Pendapatnya: Saya begitu terkesan dengan menemukan fakta-fakta astronomi yang benar dalam al-Quran. Kami para astronom modern telah mempelajari dan memusatkan upaya memahami bagian-bagian kecil dari alam semesta. Karena dengan menggunakan teleskop, kita dapat melihat hanya sedikit bagian langit tanpa berpikir tentang seluruh alam semesta. Jadi, dengan membaca al-Quran dan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya pikir saya dapat menemukan jalan masa depan untuk investigasi alam semesta.
feri-feri di Pulau Pinang
Kesimpulannya terdapat pelbagai jenis feri- feri yang terdapat di Malaysia yang dicipta untuk kemudahan kehidupan manusia disamping manusia dapat sumber pendapatan yang halal . Ilmu perkapalan perlu dikuasai kerana mendatangkan pelbagai kebaikan kepada manusia pada zaman sekarang .
Rujukan
https://www.youtube.com/watch?v=__VIxLLVZQA
https://ms.wikipedia.org/wiki/Feri
https://www.google.com/search?q=pendapat+ilmuan+tentang+perkapalan&ie=utf-8&oe=utf-8
http://blog.finderonly.net/2014/pendapat-ahli-tentang-fakta-ilmiah-al-quran.html
No comments:
Post a Comment